Thursday, February 4, 2016

Hipotesa Pemekaran Lantai Samudra (Sea Floor Spreading)

Hipotesa pemekaran lantai samudra dikemukakan pertama kalinya oleh Harry Hess (1960) dalam tulisannya yang berjudul “Essay in geopetry describing evidence for sea-floor spreading”. Dalam tulisannya diuraikan mengenai bukti-bukti adanya pemekaran lantai samudra yang terjadi di pematang tengah samudra (Mid ocenic ridges), Guyots, serta umur kerak smudra yang lebih muda dari 180 juta tahun.

GAMBAR:  arus konveksi yang menggerakkan Lantai samudra

Hipotesa pemekaran lantai samudra pada dasarnya adalah suatu hipotesa yang menganggap bahwa bagian kulit bumi yang ada didasar samudra Atlantik tepatnya di pematang tengah samudra mengalami pemekaran yang diakibatkan oleh gaya tarikan (tensional force) yang digerakkan oleh arus konveksi yang berada dibagian mantel bumi (astenosfir). Akibat dari pemekaran yang terjadi disepanjang sumbu Pematang Tengah Samudra, maka magma yang berasal dari astenosfir kemudian naik dan membeku.
pergerakan lantai samudra (litosfer) kea rah kiri dan kanan di sepanjang sumbu pemekaran Pematang Tengah Samudra lebih disebabkan oleh arus konveksi yang berasal dari lapisan mantel bumi (astenosfir). Arus konveksi inilah yang menggerakkan kerak samudra (lempeng samudra) yang berfungsi sebagai ban berjalan (conveyor-belt).



Teori Tektonik Lempeng

tektonik lempeng adalah suatu teori yang menjelaskan mengenai sifat-sifat bumi yang dinamis yang disebabkan oleh gaya endogen yang berasal dari dalam bumi. Dalam teori tektonik lempeng dinyatakan bahwa pada dasarnya kerak bumi (litosfir) terbagi dalam 13 lempeng besar dan kecil. Adapun lempeng-lempeng tersebut sebagai berikut :
1. lempeng pacific (pasific plate)
2. lempeng euroasia (Eurasian plate)
3. lempeng India-Australia (Indian-             Austarian Plate)
4. lempeng afrika (Africa plate)
5. lempeng amerika utara (North                 American Plate)
6. Lempeng amerika selatan (South             American plate)
7. lempeng antartika (Antartic plate)
Serta beberapa lempeng kecil :
1. Lempeng Nasca (Nasca plate)
2. Lempeng Arab (Arabian plate)
3. Lempeng Karibia Caribia plate)
4. Lempeng Philippines (Phillippines           plate)
5. Lempeng Scotia (scotia plate)
6. Lempeng Cococs (cocos plate)


Gambar: lempeng-lempeng utama atmosfir

Skala Waktu Geologi

Pada dasarnya bumi secara konstan berubah dan tidak ada satupun yang terdapat diatas permukaan bumi yang benar-benar bersifat permanen. waktu merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari kehidupan manusia sehari-hari. catatan waktu biasanya disimpan dalam suatu penanggalan (kalender) yang pengukurannya didasarkan atas peredaran bumi di alam semesta. sekalii bumi berputar pada sumbunya (satu kali rotasi)dikenal dengan satu hari, dan setiap sekali bumi mengelilingi Matahari dikenal dengan satu tahun, sama halnya dengan perhitungan waktu dalam kehidupan manusia, maka dalam mempelajari sejarah bumi juga dipakai suatu jenis penanggalan yang kita kenal sehari-hari.


terdapat 2 skala waktu yang dipakai untuk mengukur dan menentukan umur bumi, yaitu:
1. skala waktu relative, yaitu skala waktu yang ditentukan berdasarkan atas urutan pelapisan batuan-batuan serta evolusi kehidupan organism dimasa yang lalu;


2. skala waktu Absolut (Radiometrik), yaitu suatu skalawaktu geologi yang ditentukan berdasarkan pelarikan radioaktif dari unsure-unsur kimia yang terkadung dalam bebatuan.



Proses-proses Geologi

Proses-proses geologi adalah semua aktivitas yang terjadi di Bumi baik yang berasal dari dalam Bumi (Endogen) maupun yang berasal dari luar Bumi (Eksogen). Gaya endogen adalah gaya yang berasal dari dalam bumi seperti orogenesa dan epirogenesa magmatisme dan aktivitas Vulkanisme, sedangkan gaya eksogen adalah gaya yang bekerja di permukaan bumi seperti pelapukan, erosi dan mass-wasting serta sedimentasi. Gaya endogen maupun oksigen merupakan gaya-gaya yang member andil terhadap perubahan bentuk bentangalam (landscape) yang ada di permukaan Bumi.

Gambar: proses-proses Geologi


GAYA ENDOGEN
gaya endogen adalah gaya yang berasal dari dalam bumi. gaya yang berasal dari dalam bumi dapat berupa gempabumi, magmatisme, vulkanisme, orogenesa dan epirogenesa. Aktivitas tektonik adalah aktivitas yang berasal dari pergerakan lempeng-lempeng yang ada pada kerak Bumi (lithosphere).
Bentangalam Endogen
Bentangalam endogen adalah bentangalam yang proses pembentukanya/ genetiknya dikontrol oleh gaya-gaya endogen, seperti aktivitas magma dan aktivitas tektonik (perlipata dan patahan). Bentuk bentangalam endogen secara geomorfologi dikenal sebagai bentuk bentangalaman kontruksional (constructional landforms). Adapun bentuk-bentuk bantangalam endogen antara lain :

1. Bentangalam Struktural (Structural/Tectonic Landforms)
Bentangalam structural adalah bentangalam yang proses pembentukannya dikontrol oleh gaya tektonik seperti perlipatan dan  patahan.

Gambar: blok diagram yang memperlihatkan bentuk-bentuk bentangalam yang terjadi didaerah patahan

2. Bentangalam Gunung Api
Bantangalam gunung api adalah bentangalam yang merupakan produk dari aktivitas gunung api.

GAYA EKSOGEN
Gaya eksogen adalah gaya yang dipengaruhi oleh energy matahari dan gaya tarik bumi (gravitasi). Adapun proses-proses yang dipengaruhi oleh gaya eksogen adalah, sebagai berikut :
  pelapukan
pelapukan adalah proses desintegrasi atau disagregasi secara beragsur dari material penyusun kulit bumi yang berupa batuan.
  Erosi
Erosi adalah istilah umum yang dipakai untuk proses penghancuran batuan (pelapukan) dan proses pengangkutan hasil penghancuran batuan
  Mass-Wasting
Mass-wasting pada dasarnya adalah gerakan bantuan, dan tanah kearah kaki lereng sebagai akibat dari pengaruh gaya berat (graity) melalui proses rayapan (creep), luncuran (slides), aliran (flows), rebah (topples), dan jatuhan (falls).

Pengertian Geologi

Geologi adalah suatu bidang ilmu pengetahuan kebumian yang mempelajari segala sesuatu mengenai planet bumi beserta isinya yang pernah ada. merupakan kelompok ilmu yang membahas tentang sifat-sifat dan bahan-bahan yang membentuk bumi, struktur, proses-proses yang bekerja baik didalam maupun diatas permukaan bumi, kedudukannya di Alam Semesta serta sejarah perkembangannya sejak bumi ini lahir di Aalam semesta hingga sekarang.
dalam skema dibawah ini diperlihatkan hubungan yang saling berinteraksi dan saling mempengaruhi antara Litosfir yang merupakan bagian paling luar dari Bumi yang bersifat padat, dengan atmosfir (udara) dan hidrosfir (selaput air), yang kemudian menciptakan Biosfir yang merupakan bagian dari Bumi dimana terdapat interaksi antara kegiatannya dan kehidupan di Bumi. interaksi ini menyebabkan sifat Bumi yang dinamis. keadaan Biosfir itu termasuk semua jenis kehidupan yang ada di Bumi. dan semuanya itu terkumpul dalam lapisan atau zona yang dimulai dari dasar samudra keatas dan menembus hingga beberapa kolometer kedalam atmosfir, kemudian tepat dibawah Atmosfir dan Samudra terdapat kilometer kedalam Atmosfir. kemudian tepat dibawah Atmosfir dan samudra terdapat bagian yang keras dari bumi yang disebut Litosfir.

Disisi lain, Geologis Dinamis adalah bagian dari ilmu Geologi yang mempelajari dan membahas tentang sifat-sifat dinamika bumi. sisi ini berhubungan dengan perubahan-perubahan pada bagian bumi yang diakibatkan o;eh gaya-gaya yang dipicu oleh energy yang bersumber dari dalam bumi, seperti kegiatan Magma yang menghasilkan vulkanisme, gerak-gerak litosfir akibat adanya arus konveksi, gempabumi dan gerak-gerak pembentukan cekungan pengendapan dan pegunungan.

Material dan Susunan Kulit Bumi

Selaput Batuan (Litosfir)

Litosfir atau Bagian yang padat dari Bumi, berada dibawah Atmosfir dan Samudra. Para Ilmuwan Ilmu kebumian, umumnya berpendapat bahwa Bumi ini lahir pada saat yang bersamaan dengan lahirnya MATAHARI beserta planet-planet lainnya, berasal dari awan yang berputar yang terdiri dari bahan-bahan berukuran debu, dan terjadi pada kurang lebih 5 hingga 6 milyar tahun yang lalu. Bahan-bahan tersebut kemudian saling mengikat diri, menyatu dan membentuk Litosfir. 
disamping bagian-bagian utama tersebut, ada suatu zona terletak didalam mantel-Bumi yang berada antara kedalaman 100 dan 350 Km, bahkan dapat berlanjut hingga 700 Km, dari permukaan Bumi. Zona ini mempunyai sifat fisik yang khas, yaitu dapat berubah menjadi bersifat lentur dan mudah mengalir.

Gambar : Bagian Kerak Bumi (selaput batuan/Litosfif)

 Selaput Udara (Atmosfir)
Selaput atau lapisan udara ini sepintas nampaknya tidak mempunyai peranan yang berarti terhadap lingkungan geologi. sebenarnya fungsi dari Atmosfir adalah :
1. merupakan media perantara untuk memindahkan air dari lautan melalui proses penguapan ke daratan yang krmudian jatuh kembali sebagai air hujan dan salju,
2. merupakan salah satu gaya utama dalam proses pelapukan
3. bertindak sebagai pengatur khasanah kehidupan dan suhu diatas permukaan bumi.

Gambar: Bagian-Bagian dari Atmosfir

Selaput Air (Hidrosfir)
Menempati ruang mulai dari bagian atas atmosfir hingga menembus ke kedalaman 10 Km dibawah permukaan Bumi, yang terdiri dari Samudra, glister, sungai dan Danu, uap air dalam atmosfir dan air-tanah. Termasuk kedalaman selaput ini adalah semua bentuk air yang berada diatas dan didekat permukaan bumi, 97,2% air di bumi berada di laut dan samudra. tetapi mereka ini mudah untuk menguap dalam jumlah yang cukup besar untuk selanjutnya masuk kedalam atmosfera dan kemudian dijatuhkan kembali ke Bumi sebagai Hujan dan Salju.

Susunan Interior Bumi

Sususnan Interior Bumi dapat diketahui berdasarkan dari sifat-sifat fisika Bumi (geofisika). sebagaimana kita ketahui bahwa bumi mempunyai sifat-sifat fisik yaitu : gaya tarik (gravitasi), kemagnetan, kelistrikan, merambatkan gelombang (seismik), dan sifak fisika lainnya. Melalui sifat Fisika bumi inilah para ahli geofisika mempelajari susunan Bumi, Misalnya dengan metode pengukuran gravitasi bumi (gaya tarik bumi), sifat kemagnetan bumi, sifat penghantaran arus listrik, dan sifat menghantarkan gelombang seismik. Metode seismik adalah salah satu metode dalam ilmu geofisika yang mengukur sifat rambat gelombang seismik yang menjalar didalam bumi. 
Gambar: gelombang seismik


Gambar : Susunan Interior Bumi


Hipotesa Pemekaran Lantai Samudra (Sea Floor Spreading)

Hipotesa pemekaran lantai samudra dikemukakan pertama kalinya oleh Harry Hess (1960) dalam tulisannya yang berjudul “Essay in geopetry descr...