Agar kita dapat lebih menghayati dan mendalami sifat-sifat yang terkandung dalam bumi, maka perlu disimak sedikit perihal terjadinya bumi ini. untuk tujuan itu kita akan mengawalinya dengan melihat kedudukan bumi ini dari sudut yang lebih luas dan besar ; yakni dengan menempatkan bumi ini sebagai bagian dari tata surya. berikut ini beberapa hipotesa yang telah dikemukakan oleh para ahli kebumian yang berkaitan dengan proses kejadian planet-planet yang menghuni tata surya, yaitu :
1. Hipotesa Nebula
proses bagaimana terjadinya Bumi dan Tata Surya ita ini telah lama menjadi bahan perdebatan diantara para ilmuan. Agar kita dapat lebih menghayati dan memahami sifat-sifat yang terkandung dan Helmoltz, adalah yang beranggapan adanya suatu bintang yang berbentuk kabut raksasa dengan suhu yang tidak terlalu panas karena penyebaranya yang sangat terpencar. Benda tersebut yang kemudian disebutnya sebagai awal-mula dari MATAHARI, digambarkannya sebagai suatu benda (masa) yang bergaris tengah 2 bilyun mil yang berada dalam keadaan berputar.
2. Hipotesa Planetisimal
Teori yang disebut dan dikenal sebagai teori Planetisimal yang dicetuskan oleh Thomas C. Chamberlin dan Forest R. Moulton. Teori ini mengemukakan adanya suatu Bintang yang besar yang menyusup dan mendekati Matahari. Akibat dari gejala ini, maka sebagian dari bahan yang membentuk Matahari akan terkoyak dan direnggut dari peredarannya. Mereka berpendapat bahwa bumi kita ini terbentuk dari bahan-bahan yang direnggut tersebut yang kemudian memisahkan diri dari Matahari. sesudah itu masih ada bermunculan teori-teori lainnya yang juga mencoba menjelaskan terjadinya planet-planet yang mengitari Matahari. Tetapi kesemuanya itu lebih menfokuskan terhadap pembentukan planet-planet itu sendiri saja tanpa mempedulikan bagaimana sebenarnya Matahari itu sendiri terbentuk.
3. Hipotesa Pasang Surut Bintang
Hipotesa pasang surut bintang pertama kali dikemukakan oleh James Jeans pada tahun 1917. Planet dianggap terbentuk karena mendekatnya bintang lain pada Matahari. keadaan yang hampir bertabrakan menyebabkan tertariknya sejumlah besar materi dari Matahari dan bintang lain tersebut oleh gaya pasang surut bersama mereka, yang kemudian terkondensasi menjadi namun astronom Harold Jeffreys tahun 1929 membantah bahwa tabrakan yang sedemikian itu hampir tidak mungkin terjadi. Demikian pula astronom Henry Norris Russel mengemukakan keberatanya atas hipotesa tersebut.
4. Hipotesa Kondensial
Hipotesa kondensial mulany dikemukakan oleh astronom Belanda yang bernama G.P Kuiper (1905-1973) pada tahun1950. Hipotesa Kondenial menjelaskan bahwa Tata suryater bentuk dari bola kabut raksasa yang berputar membentuk cakramrakssa.
5. Hipotesa Bintang Kembar
Hipotesa bintang kembar awalnya dikemukakan oleh Fred Hoyle (1915-2001) pada tahun 1956. Hipotesa mengemukakan bahwa dahulunya Tata surya berula dua bintang yang hampir sama ukurannya dan lebih berdekatan yang salah satunya meledak meninggalkan serpihan-serpihan kecil. Serpihan itu terperangkap oleh gravitasi bintang yang tidak meledak dan mulai mengelilinginya.
1. Hipotesa Nebula
proses bagaimana terjadinya Bumi dan Tata Surya ita ini telah lama menjadi bahan perdebatan diantara para ilmuan. Agar kita dapat lebih menghayati dan memahami sifat-sifat yang terkandung dan Helmoltz, adalah yang beranggapan adanya suatu bintang yang berbentuk kabut raksasa dengan suhu yang tidak terlalu panas karena penyebaranya yang sangat terpencar. Benda tersebut yang kemudian disebutnya sebagai awal-mula dari MATAHARI, digambarkannya sebagai suatu benda (masa) yang bergaris tengah 2 bilyun mil yang berada dalam keadaan berputar.
2. Hipotesa Planetisimal
Teori yang disebut dan dikenal sebagai teori Planetisimal yang dicetuskan oleh Thomas C. Chamberlin dan Forest R. Moulton. Teori ini mengemukakan adanya suatu Bintang yang besar yang menyusup dan mendekati Matahari. Akibat dari gejala ini, maka sebagian dari bahan yang membentuk Matahari akan terkoyak dan direnggut dari peredarannya. Mereka berpendapat bahwa bumi kita ini terbentuk dari bahan-bahan yang direnggut tersebut yang kemudian memisahkan diri dari Matahari. sesudah itu masih ada bermunculan teori-teori lainnya yang juga mencoba menjelaskan terjadinya planet-planet yang mengitari Matahari. Tetapi kesemuanya itu lebih menfokuskan terhadap pembentukan planet-planet itu sendiri saja tanpa mempedulikan bagaimana sebenarnya Matahari itu sendiri terbentuk.
Gambar tahapan proses pembentukan Tata surya menurut teori Planetesimal
Hipotesa pasang surut bintang pertama kali dikemukakan oleh James Jeans pada tahun 1917. Planet dianggap terbentuk karena mendekatnya bintang lain pada Matahari. keadaan yang hampir bertabrakan menyebabkan tertariknya sejumlah besar materi dari Matahari dan bintang lain tersebut oleh gaya pasang surut bersama mereka, yang kemudian terkondensasi menjadi namun astronom Harold Jeffreys tahun 1929 membantah bahwa tabrakan yang sedemikian itu hampir tidak mungkin terjadi. Demikian pula astronom Henry Norris Russel mengemukakan keberatanya atas hipotesa tersebut.
4. Hipotesa Kondensial
Hipotesa kondensial mulany dikemukakan oleh astronom Belanda yang bernama G.P Kuiper (1905-1973) pada tahun1950. Hipotesa Kondenial menjelaskan bahwa Tata suryater bentuk dari bola kabut raksasa yang berputar membentuk cakramrakssa.
5. Hipotesa Bintang Kembar
Hipotesa bintang kembar awalnya dikemukakan oleh Fred Hoyle (1915-2001) pada tahun 1956. Hipotesa mengemukakan bahwa dahulunya Tata surya berula dua bintang yang hampir sama ukurannya dan lebih berdekatan yang salah satunya meledak meninggalkan serpihan-serpihan kecil. Serpihan itu terperangkap oleh gravitasi bintang yang tidak meledak dan mulai mengelilinginya.
No comments:
Post a Comment